Cirebon, Intelmedia.co.id
Ketua Karang Taruna Kecamatan Tengah Tani Syaefur Diduga tidak menyalurkan semua dana bantuan dari Kementrian Koperasi dan UKM sebesar 40 jt, yang dialokasikan bagi pengrajin yang ia bentuk dalam wadah Paguyuban Pengrajin Batik Ongtinio yang ada di Desa Kalitengah Kecamatan Tengah Tani.
Saat awak Media mengkonfirmasi salah satu anggota pengrajin Batik yang bernama Opa, ia menjelaskan bahwa ia tergabung di dalam Paguyuban Batik Ongtinio, dan dirinya baru menerima uang dari Syaefur sebesar 4 jt, itupun buat beli untuk seragam, alat batik dan kendaraan oprasional motor second dan sisanya kami tidak mengetahuinya,” jelasnya.
Dalam kesempatan lain awak media mencoba menghubungi Syaefur lewat telp WA nya, namun sangat disayangkan tidak ada jawaban darinya dan malah memblok WA nya, maka team awak media mencoba mendatangi rumah Syaefur yang berada di Blok Wuni Desa Dawuan Kecamatan Tengah Tani Kabupaten Cirebon, namun hanya orang tua dan adiknya saja yang berada di rumahnya, dan keluarganya mengatakan bahwa Syaefur kalau tadi siang sih ada Lagi tidur cuman ia pergi lagi, coba saja ke kampusnya karena ia Dosen di salah satu kampus di kabupaten Cirebon kata adiknya yang tak mau disebutkan namanya.
Dan akhirnya awak media terus menggali informasi dengan mendatangi Jihan yaitu salah satu anggota yang menjabat sebagai Sekretaris Karang Taruna kecamatan Tengah Tani, saat bertemu Jihan, ia menjelaskan kepada awak media bahwa dirinya tidak tau masalah Paguyuban Ongtinio, setau saya menurut Jihan, saya hanya mengerjakan administrasi yang biasa saja ngurus surat menyurat itupun pada waktu ada kegiatan turnamen Bola Voli di Kemlaka kata Jihan, sambil dirinya mengeluhkan bahwa selama dirinya masuk ke organisasi kepemudaan sejak 2019 s/d 2021 dirinya belum menerima honor sepeserpun yang infonya ada honornya,” keluh Jihan.
Di tempat terpisah awak media menyambangi dan meminta pendapat kepada camat Tengah Tani terkait masalah Syaefur, menurut camat H. Harto beliau pernah mengundang Syaefur ke ruang kerjanya meminta keterangan terkait anggaran tersebut, saat dijelaskan bahwa wartawan mencarinya dan meminta keterangan terkait anggaran dari kementrian, namun jawaban dari Syafur malah menantang pihak media dengan mengatakan biarkan saja (kader media online) jawab Syaefur saat dimintai keterangan oleh Camat Tengah Tani seakan menyepelekan atas kinerja profesi para wartawan,” tuturnya.
Masyarakat berharap kepada penegak hukum segera mengusut tuntas atas tindak Pidana Korupsi yang dilakukan oleh oknum Ketua Karang Taruna Kecamatan Tengah Tani, agar menjadi efek jera dan kejadian ini tidak terulang lagi di Kecamatan Tengah Tani dan semua anggaran yang bentuknya apapun dapat disalurkan kepada yang berhaknya.
(Team)