Banda Aceh, intelmedia.co.id – Presiden Republik Indonesia Joko Widodo meresmikan rehabilitasi, renovasi, dan pembangunan 18 venue Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatra Utara 2024 di Stadion H. Dimurthala, Banda Aceh, Senin (9/9/2024).
Presiden didampingi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo saat melakukan penekanan tombol sirine dan penandatanganan prasasti sebagai simbol peresmian venue yang tersebar di beberapa wilayah Aceh. Pembangunan ini menghabiskan anggaran sebesar Rp811 miliar, dengan fasilitas yang telah rampung di Banda Aceh, Aceh Besar, Pidie, dan Aceh Tengah.
Presiden Jokowi menekankan pentingnya perawatan dan pemanfaatan fasilitas olahraga tersebut pasca-PON. “Saya tidak ingin setelah PON usai, fasilitas yang dibangun dengan dana besar ini tidak terawat dan akhirnya rusak. Ini pelajaran dari PON sebelumnya yang harus kita hindari,” ujar Presiden.
Ia juga menginstruksikan pemerintah daerah agar mengelola fasilitas secara profesional untuk jangka panjang. “Manfaatkan venue ini sebagai tempat pembinaan dan pelatihan atlet, tidak hanya untuk PON tapi juga peningkatan prestasi olahraga nasional dan internasional,” tegas Presiden.
PON XXI 2024 menjadi PON pertama yang digelar di dua provinsi, Aceh dan Sumatra Utara, dengan 65 cabang olahraga, 87 disiplin, dan 1.042 nomor pertandingan. Event ini juga menandai debut empat Daerah Otonomi Baru (DOB)—Papua Barat Daya, Papua Pegunungan, Papua Tengah, dan Papua Selatan—serta kontingen dari Ibu Kota Nusantara (IKN).
Sebanyak 13.000 atlet dari berbagai daerah bersaing dalam kompetisi ini yang berlangsung hingga 20 September 2024. PON XXI diharapkan menjadi momentum penting dalam pembinaan prestasi olahraga daerah.
Aset Jangka Panjang
Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo optimistis bahwa PON XXI Aceh-Sumut akan berdampak positif jangka panjang bagi pengembangan olahraga di Indonesia, khususnya di Aceh dan Sumut. “Fasilitas yang dibangun adalah aset yang harus dimanfaatkan dengan baik oleh daerah, tidak hanya untuk PON tetapi juga untuk event-event olahraga nasional dan internasional ke depan,” kata Dito.
Peresmian ini juga menandai kesiapan Indonesia menyelenggarakan event olahraga terbesar dalam sejarah, yang diharapkan mampu meningkatkan prestasi atlet nasional di berbagai level.
(Mar)