Kuningan, Intelmedia.co.id – SMPN 2 Cigugur Kecamatan Cigugur Kabupaten Kuningan yang dipimpin oleh Kepala Sekolah Irsan Fajar, S.Pd.M.Pd., bukanlah hal yang mustahil jika sosok kepala sekolah ini merupakan sosok pendidik yang memahami betul tentang tugas profesinya sehingga dia mempunyai semacam keyakinan filosofi untuk melaksanakan penguatan pembelajaran di instansi pendidikan yang ia pimpin.
SMPN 2 Cigugur yang berada di kawasan Kecamatan Cigugur Kabupaten Kuningan yang kini Irsan Fajar, S.Pd.M.Pd. menjabat sebagai kepala sekolah, institusi pendidikan ini sejatinya telah melaksanakan pembelajaran integral, karena pembelajaran yang ada disana tak ada dikotomi antara lain ilmu pengetahuan umum dan ilmu agama tentu yang dimaksud agama Islam.
Dalam perbincangan belum berselang lama ketika awak media berkunjung di ruang kerjanya kepala sekolah SMPN 2 Cigugur ini menjelaskan antara lain: pendidikan karakter merupakan suatu keniscayaan karena dengan demikian peserta didik memperoleh pembekalan sekaligus bisa sekaligus bisa diaplikasikan dalam praktek hidup sehari-hari yang mengangkat martabatnya dengan demikian pendidikan karakter sejatinya merupakan pendidikan yang mengenalkan jati diri perwuju dan pembelajaran yang merupakan aplikasi dan pendidikan karakter antara lain menggerakan kesadaran untuk mencapai pemahaman yang bagus dalam hal moral dan agama, konkritnya adalah pemakmuran masjid membantu sebagian sarana ibadah untuk dalam aktivitas keagamaan seperti Yasinan dan lainnya, juga penyadaran arti peristiwa agama yang lain misalnya pemahaman tentang Hari Besar Islam yang penuh hikmah.
Kepala sekolah SMPN 2 Cigugur mengajarkan aktivitas pembelajaran di SMPN 2 Cigugur telah mencerminkan perwujudan pembelajaran yang integral ini sebetulnya merupakan pembekalan yang berkualitas unggul di tengah kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat ini, tanpa melupakan unsure keagamaan yang membawa arah terhadap penjabaran hidup yang bermartabat. Sebagaimana yang di sampaikan oleh kepala sekolah SMPN 2 Cigugur ini bahwa sesungguhnya wujud pembelajaran mesti mengamalkan para peserta didik untuk mengenal jati dirinya, dengan dernikian pembelajaran yang memanusiakan.
Manusia bias terwujud bukan sekedar pembelajaran yang mencerdaskan otak. apa yang di sampaikan ini perlu kita apresiasi karena pembelajaran mesti tidak mencerdaskan otak namun intinya pembelajaran yang manusiawi, oleh karena pembelajaran di SMPN 2 Cigugur sesuai dengan orientasi pembelajaran keagamaan selalu memperoleh penekanan dan dilaksanakan dengan orientasi pembelajaran keagamaan. (Toto Budianto)