Jakarta, intelmedia.co.id – Kementerian Pertanian (Kementan) menyebutkan bahwa potensi ekspor tanaman obat Indonesia sangat besar. Nilai ekspor tanaman obat tercatat lebih dari 90 juta dolar AS, atau sekitar Rp1,468 triliun pada tahun 2023 lalu.
“Potensinya sangat luar biasa. Indonesia terkenal dengan julukan Mother of Spices, karena menjadi penghasil rempah paling dominan di Asia Tenggara,” ujar Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Kementan, Andi Muhammad Aidil Fitri, SE, MM., dikutip dari korankabarnusantara.co.id, Selasa (30/7/24).
Dalam keterangannya, Andi mengungkapkan bahwa beberapa komoditas tanaman obat yang diekspor Indonesia antara lain kapulaga, temulawak, jahe, dan kunyit. Dari semua jenis tersebut, jahe dan kapulaga menjadi dua jenis tanaman obat dengan permintaan ekspor tertinggi.
Kementan mencatat bahwa ekspor jahe pada tahun 2023 mencapai 36.859.912 kg, setara dengan 28.404.717 USD. Negara tujuan ekspor jahe meliputi Bangladesh, Pakistan, Malaysia, Taiwan, Tiongkok, dan Singapura.
Sedangkan ekspor kapulaga sebanyak 21.266.248 kg setara dengan 65.555.225 USD. Negara tujuan dengan volume ekspor kapulaga tertinggi yaitu Tiongkok, Thailand, Taiwan, dan Korea.
(Mar)