Densus 88 Tangkap 3 Anggota MIT di Sulawesi Tengah

Berita Polisi699 Dilihat

Jakarta, intelmedia.co.id – Tim Densus 88 Anti Teror kembali melakukan penangkapan terhadap tiga terduga terorisme yang terkait dengan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT). Ketiganya, yang diketahui berinisial RR, MW, dan AS, ditangkap di Sulawesi Tengah.

Juru Bicara Densus 88 Anti Teror, Kombes. Pol. Aswin Siregar, mengungkapkan bahwa penangkapan ini memberikan gambaran bahwa kelompok teror yang sebelumnya telah beroperasi masih memiliki keberadaan di tengah masyarakat dan berpotensi menimbulkan ancaman. Ancaman tersebut mencakup aksi teror maupun penyebaran paham radikalisme yang dapat mempengaruhi masyarakat.

“Penangkapan terhadap tersangka memberikan fakta bahwa sisa kelompok teror terdahulu masih ada di tengah masyarakat dan memiliki potensi ancaman, baik ancaman aksi teror maupun penyebaran paham radikalisme,” ujar Kombes Aswin Siregar pada Jumat (20/12/2024).

Dari hasil pemeriksaan, terungkap bahwa ketiga tersangka memiliki peran penting dalam kegiatan teror yang dilakukan oleh kelompok MIT:

  • RR: Tersangka ini berperan sebagai fasilitator bagi anggota baru yang bergabung dengan MIT. Ia juga terlibat dalam pelatihan militer, yang dikenal dengan nama Tadrib Asykari, yang meliputi berbagai materi seperti bongkar pasang senjata api, latihan menembak, teknik tempur, kamuflase, penguatan fisik, dan pembuatan bahan peledak.
  • MW: Tersangka MW terlibat dalam aksi penembakan menggunakan senjata api jenis FN di Desa Sepe, Kecamatan Lage, Kabupaten Poso, yang mengakibatkan korban meninggal dunia. Selain itu, ia juga berperan dalam pengiriman logistik dan bahan-bahan untuk pembuatan bahan peledak (handak) di camp Daeng Koro, yang terletak di pegunungan Poso, tempat pelaksanaan pelatihan militer kelompok MIT.
  • AS: Tersangka AS dilaporkan terlibat dalam pelatihan militer di daerah Baras, Kabupaten Mamuju Utara, Sulawesi Barat. Pelatihan yang ia jalani juga mencakup materi seperti penguatan fisik, pembuatan bom, taktik perang, pembacaan peta, dan bongkar pasang senjata api. Selain itu, pada akhir 2013, AS sempat merencanakan aksi teror yang menargetkan bank-bank di wilayah Poso dan Parigi. AS juga diketahui aktif dalam grup media sosial yang terafiliasi dengan kelompok radikal.

Penangkapan ketiga anggota MIT ini menunjukkan bahwa ancaman terorisme masih ada dan kelompok-kelompok radikal tetap berusaha memperluas jaringan mereka, baik dalam bentuk pelatihan militer maupun aksi teror. Densus 88 mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap penyebaran paham radikalisme dan mendukung upaya penanggulangan terorisme yang dilakukan oleh aparat keamanan.

“Densus 88 akan terus bekerja keras untuk mengungkap dan menumpas jaringan teroris yang masih ada, serta mencegah terjadinya aksi teror yang dapat meresahkan masyarakat,” tambah Kombes. Aswin Siregar.

Dengan keberhasilan penangkapan ini, diharapkan dapat mengurangi potensi ancaman dari kelompok teror MIT dan memperkuat keamanan nasional.

(Mar)