Kota Pekalongan, Intelmedia.co.id – Di Indonesia bahkan di dunia sangat banyak sekali modus penipuan dari penipuan biasa sampai yang menggunakan black magik/ilmu hitam. Akan tetapi dari sekian banyak kasus penipuan dengan berbagai modus, baru kali ini ada penipuan berkedok skandal sex. Kronologinyapun juga cukup unik.
Begini kronologinya..
Awalnya Pada tanggal 1 November 2021 dan 6 November 2021 Aktivis Perlindungan Anak Kota Pekalongan yang sekaligus seorang Kepala Biro Intel Media Biro Kota Pekalongan mendapatkan sebuah pesan melalui Massenger facebook dari seorang wanita muda, sebut saja melati (26 th, Bukan nama sebenarnya), ia mengatakan bahwa ia kepingin cerita/curhat kepada Aktivis Perlindungan Anak Kota Pekalongan, akhirnya si melati ini di berikan nomor whatsaap Aktivis Perlindungan Anak Kota Pekalongan.
Lalu pada tanggal 7 November 2021 melati menelpon Aktivis Perlindungan Anak melalui whatsapp dan menceritakan seorang cowok, sebut saja ganteng (20 Th, bukan nama sebenarnya). Nah, menurut kronologi yang di ceritakan oleh Melati, bahwa si ganteng ini sudah menodahi kesucian melati di sebuah hotel, Akan tetapi setelah pihak keluarga ganteng investigasi sebuah puskesmas yang di sebut oleh melati yang ternyata nama bidan di puskesmas tersebut hanyalah nama fiktif belaka.
Pada hari kamis siang tanggal 11 November 2021 melati dan ibunya datang ke rumah ganteng untuk menuntut pertanggung jawaban dari si ganteng yang katanya sudah menodahi kesuciannya, memang awalnya keluarga si ganteng akan bertanggung jawab akan tetapi karena keluarga si ganteng ini telah investigasi tentang nama bidan di puskesmas tersebut yang ternyata fiktif belaka dan juga data USG dari puskesmas yang ternyata juga bohong karena USG hanya ada di rumah sakit, dan terbongkar kebohongan lainnya, maka pihak keluarga si ganteng memutuskan tidak akan bertanggung jawab. Di saat itulah terjadi keributan di rumah si ganteng.
Hal tak terduga di lakukan oleh si melati dan ibunya membuat malu keluarga si ganteng, yaitu dengan teriak teriak di depan rumahnya si ganteng sampai para tetangga nya keluar rumah semua, bukan hanya di depan rumah si ganteng saja, tapi juga sampai keliling komplek perumahan si ganteng. Keributan besar tidak bisa di hindarkan.
Pada malam harinya team Intel Media Biro Kota Pekalongan akhirnya datang ke rumah si ganteng dan bertemu dengan melati, si ganteng, dan keluarganya, terjadilah mediasi di antara awak media Intel Media Biro Kota Pekalongan beserta keluarga si ganteng dan melati. Mediasipun berjalan sangat alot karena si melati tetap pada pendiriannya bahwa dirinya merasa di nodahi oleh si ganteng, dan si ganteng beserta keluarganya juga tetap pada pendiriannya bahwa mereka tidak mau bertanggung jawab, karena kebohongan yang dilakukan oleh melati.
Mediasi hari kamis malam itu tak selesai dan di lanjutkan hari Jumat, 12 November 2021 keesokan harinya pada siang hari team Intel Media Biro Kota Pekalongan datang kembali untuk melanjutkan mediasi yang alot tersebut bahkan keluarga si ganteng sempat meminta ganti rugi kepada melati karena telah mencemarkan nama baik keluarga si ganteng.
melati juga sempat menghubungi saudaranya melalui telephone whatsapp yang ternyata mengaku sebagai oknum pengacara, terjadilah keributan dengan keluarga si ganteng dan kabiro Intel Media Biro Kota Pekalongan, karena telah menuduh keluarga si ganteng melakukan penyanderaan dan pelanggaran HAM yang faktanya tidak demikian.
akan tetapi akhirnya melati mau membuat video pernyataan yang menyatakan bahwa melati tidak hamil dan meminta maaf karena sudah membuat gaduh di sekitaran komplek perumahan si ganteng dan keluarganya, supaya melati bisa cepat pulang ke rumahnya, karena di duga ibu dari melati sempat pingsan saat melati menghubungi beliau melalui telephone whatsapp.
Dengan selesainya mediasi yang berakhir dengan pengakuan melati bahwa ia tidak hamil setelah keluarga si ganteng membawa kembali ke dokter kandungan dan terbukti tidak hamil bahkan sampai di test kehamilanpun juga hasilnya negative maka terbongkarlah sudah misteri penipuan berkedok skandal sex tersebut.
Dari hasil kesimpulan kasus penipuan berkedok skandal sex ini bahwa ternyata penipuan jaman sekarang ini sudah bermacam-macam bahkan yang aneh-anehpun juga ada. Demi kenyamanan dan menjaga privasi kedua belah pihak, maka nama dan tempat serta gambar tidak menggunakan foto asli melainkan menggunakan gambar kartun.
(Team Intel Media Biro Kota Pekalongan)











