Woww, Lima Kota di Jabar Paling Banyak Jandanya, Penasaran?

Ragam Berita577 Dilihat

Cirebon, Intelmedia.co.id – Secara agama, perceraian adalah jalan terakhir yang akan ditempuh pasangan suami isteri (Pasutri). Ada berbagai faktor yang jadi penyebab putusnya hubungan pasutri itu. Tak hanya soal kecocokan, himpitan ekonomi pun acapkali jadi pemicu kasus perceraian. Ditambah lagi adanya pandemi Covid-19, kian memperparah banyaknya kasus cerai diantara pasangan suami isteri. Situasi tersebut ternyata juga mudah ditemui di Jawa Barat (Jabar). Hal itu terlihat dari kasus perceraian yang terdaftar di berbagai pengadilan agama. Dari data yang dihimpun tim korankabarnusantara.co.id, terungkap bahwa di provinsi dengan 50 juta penduduk ini, kasus perceraian mengalami peningkatan signifikan selama pandemi Covid-19. Mayoritas Pasutri yang bercerai didominasi oleh tekanan ekonomi.

Imbas tingginya kasus perceraian itu membuat di sejumlah kota di Jabar memiliki janda atau duda paling banyak. Hal ini berbanding lurus dengan tingginya kasus perceraian yang terjadi. Dari data pengadilan, juga terungkap penyebab tingginya perceraian di dominasi persoalan ekonomi, sosial, dan lain sebagainya. Tak ayal, maka jumlah janda pun terus bertambah seiring angka perceraian yang tinggi. Lantas, apa saja kota-kota di Jabar yang kasus perceraiannya tinggi itu? Berikut adalah daftar lima kota paling banyak janda di Jabar yang perlu Anda ketahui.

1. Kabupaten Majalengka

Nama Majalengka dalam beberapa tahun ini cukup populer di tanah air, itu karena hadirnya Bandara Kertajati. Ya, sejak ada Bandara yang resminya bernama Bandar Udara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati ternyata kasus perceraian di kota ini cukup tinggi. Setiap tahun tercatat ada sebanyak 3.000 pasangan suami istri telah resmi berpisah. Faktor dominan yang menjadi penyebab perceraian di wilayah ini  adalah ekonomi. Mayoritas pasangan memilih untuk mengakhiri pernikahan mereka.

2. Bandung

Kota berikutnya di Jabar yang banyak jandanya adalah Bandung. Hal ini didasarkan pada data Dukcapil yang mencatat sekitar 4.316 pasangan suami istri telah bercerai dalam beberapa waktu terakhir.

Penyebab utama tingginya angka perceraian ini adalah faktor pandemi Covid-19 yang menyebabkan banyak masyarakat kehilangan lapangan pekerjaan dan memperburuk kondisi ekonomi banyak rumah tangga.

3. Garut

Selanjutnya, kota dengan jumlah janda terbanyak di Jawa Barat adalah Garut. Pada tahun 2021, tercatat angka perceraian di Garut meningkat 5 persen. Secara keseluruhan ada sekitar 5.700 kasus perceraian yang diterima Pengadilan Agama Garut. Faktor yang menjadi penyebab tingginya angka perceraian di kota penghasil dodol ini adalah ekonomi, yang menjadikan pasangan suami istri lebih memilih berpisah daripada harus melanjutkan pernikahan dengan keadaan ekonomi yang sulit.

4. Cirebon

Kota paling banyak jandanya di Jawa Barat berikutnya adalah Cirebon. Semenjak pandemi Covid-19 merebak, tercatat sekitar 7.328 kasus perceraian terjadi di Kota Udang ini pada 2021. Pandemi yang menyebabkan orang-orang kehilangan pekerjaan menjadi faktor penyebab utama pasangan suami istri memilih untuk berpisah dan bercerai.

5. Indramayu

Kota paling banyak janda di Jawa Barat terakhir adalah Indramayu. Tercatat sekitar 12.000 pasangan suami istri resmi berpisah setiap tahun di kota pesisir ini. Ironisnya, dari angka tersebut, rata-rata didominasi oleh pasangan suami istri muda yang memilih mengakhiri pernikahan mereka. Faktor yang paling berpengaruh pada tingginya angka perceraian ini adalah pernikahan usia dini. Alhasil, hubungan para pelaku pernikahan tersebut, yang notabene masih berusia muda, tidak mampu bertahan dalam pernikahan untuk waktu yang lama dan memilih mengakhiri hubungan suami istri.

(Anis/berbagai sumber).