Bandung, intelmedia.co.id
Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto bersama Kapolda Jabar Irjen Pol Rudy Sufahriadi dan Forkopimda mendampingi Gubernur Jabar H. Moch. Ridwan Kamil pimpin rapat evaluasi penyebaran Covid-19 bertempat di Ruang Silihwangi Makodam III/Siliwangi Jalan Aceh No. 69 Bandung, Senin (3/8/2020).
Dalam pelaksanaannya, Gubernur Jabar menyampaikan, ” kita terus melakukan agresif testing khususnya diperkantoran-perkantoran Pemerintah. Perintah agresif testing inilah yang menemukan banyak kasus di beberapa tempat, ada di Gedung Sate, di DPRD, ada di Kejaksaan dan dimana-mana untuk mengingatkan agar kita terus disiplin dan belum tentu Covid itu ada dikantornya tapi ini bisa karena perilaku karyawan atau staf yang sepulang kantor melakukan kegiatan yang tidak terkontrol “.
Ia juga katakan, ” ini akan terus kita lakukan dan prosedurnya diskresing untuk melakukan WFH yang telah direkomendasikan oleh kita. Kejadian-kejadian penemuan beberapa kasus diperkantoran mengindikasikan kantor-kantor ini jarang membuka cendela. Jadi lebih rawan perkantoran yang tidak ada jendela dan menggunakan AC sentral dibandingkan perkantoran yang ada jendela “.
Selanjutnya Gubernur Jabar merekomendasikan bahwa, ” bagi perkantoran yang ada jendela agar rajin-rajin membuka jendela maupun ventilasi, kedua kalau bisa pilihan out door lakukan kegiatan out door sesuai dengan protokol kesehatan, ” ucapnya.
Berita baik hari ini, yang sembuh dari Secapa lebih dari 1.000 orang, sehingga sisanya yang masih harus karantina mandiri tinggal dua ratusan. Ini laporan dari Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto dimana pengetesan terakhir dari Kesdam III/Siliwangi, yang 1.000 lebih sudah bertugas lagi.
Selanjutnya, angka kesembuhan Jawa Barat sekarang lebih tinggi dibanding dengan yang positif. Yang sembuhnya 3.992 orang sementara yang positif hanya 2.435 orang. Jadi jumlah yang sembuh di Jawa Barat sudah jauh lebih tinggi dibanding yang sakit. Yang kedua, angka refreduksi Covid kita meningkat seiring dengan pengetesan ini sehingga kewaspadaan kita tingkatkan rata-rata selama seminggu terakhir ada 1.05 jadi kita harus tekan lagi harus turun dibawah 1.
Maka kedisiplinan memakai masker adalah satu-satunya cara untuk mengurangi penyebarannya. Satu minggu terakhir sudah ada peneguran, pemberian masker maka minggu ini pendendaan itu sudah akan dimulai yang akan dilakukan Satpol PP dibantu TNIdan Polri. Srhingha dihimbau kepada masyarakat dari pada kena denda sebaiknya disiplin dan tetap menggunakan masker.
Ditempat yang sama Sekda Prov. Jabar menjelaskan kasus yang ada di Gedung Sate bahwa, ” dari 1.265 orang yang terpapar, yang positif adalah 40 orang, kemudian 17 saat ini masuk dikarantina di BPSDM mayoritas dan sisanya karantina mandri dirumahnya masing-masing. Semua yang terpapar mayoritas adalah OTG, kontak tracing dilakukan dan beberapa telah dilakukan test swab kontak tracing dan hasilnya belum keluar dan semua sudah terdata.
Kemudian Gubernur menambahkan, ” syarat sekolah dubuka ada 2, satu sudah masuk zona dikecamatan zona hijau tapi sekolahnya pun harus sudah siap dengan adanya tempat cuci tangan yang memadai. Pengurangan 50 persen belum dilakukan itu juga belum diijinkan. Selama 7 hari terakhir, sekolah-sekolah sudah mempersiapkan diri untuk memenuhi protokol kesehatan yang disarankan oleh Disdik Jabar.
(Tim)