Banjarbaru, korankabarnusantara.co.id – Kepala Kepolisian Daerah Kalsel, Irjen. Pol. Andi Rian Ryacudu Djajadi, S.I.K, M.H., menyebut ada perusahaan di Kota Banjarbaru melakukan pembiaran terhadap kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
“Sekarang masih didalami penyidik. Jika ditemukan alat bukti yang cukup, saya perintahkan segera tetapkan tersangka,” ujarnya, seperti yang dilansir Antaranews, Minggu (2/7/23).
Dalam keterangannya, ia mengungkapkan lahan yang terbakar seluas 30 hektare tersebut telah diberi garis polisi agar lokasi tidak boleh dimasuki pihak yang tidak berkepentingan selama penyelidikan.
Selanjutnya ia mengatakan selain pihak perusahaan, ia juga membeberkan ada juga satu kasus karhutla yang ditangani Polres Banjarbaru dengan terduga pelaku individu.
“Jadi, total dua kasus karhutla di Banjarbaru, semuanya masih perlu pendalaman untuk pengumpulan semua bukti menjerat pelaku ke proses hukum,” ujarnya.
Jenderal bintang dua tersebut menyatakan penegakan hukum menjadi komitmen pihaknya untuk menindak tegas pelaku pembakar lahan ataupun yang secara sengaja membiarkan karhutla terjadi.
Di sisi lain, Ia berharap helikopter water bombing atau pengebom air untuk menanggulangi karhutla di wilayah yang sulit dijangkau tim satgas darat bisa segera dilakukan.
Eks Dirtipidum Bareskrim Polri ini sebut terbakarnya lahan gambut di Kota Banjarbaru dan Kabupaten Tanah Laut yang saat ini paling sering terjadi lokasinya tidak bisa ditembus untuk pemadaman oleh petugas di lapangan.
Ia mengkhawatirkan kabut asap akibat karhutla di dua wilayah tersebut bisa berdampak pada terganggunya penerbangan di Bandara Internasional Syamsudin Noor Banjarmasin di Kota Banjarbaru.
“Gubernur sudah menyatakan Kalsel saat ini kondisi darurat karhutla. Kami berharap BNPB bisa mengabulkan permohonan bantuan helikopter water bombing,” tutupnya.
(Red)