Kuartal I 2021, Realisasi Investasi Naik 14 Persen

Jakarta, Intelmedia.co.id

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan realisasi investasi khususnya penanaman modal asing (PMA) naik 14 persen secara tahunan (yoy) sebesar Rp.111,7 triliun selama kuartal I-2021.

Realisasi investasi dari investor asing itu tentu menjadi berita menggembirakan ditengah masih mewabahnya virus Covid-19. Kenaikan itu memberikan indikasi bahwa perekonomian nasional mulai pulih, sejalan dengan meningkatnya kepercayaan dunia.

Tentu itu tidak lepas dari kerja keras pemerintah. Sebagai upaya meningkatkan masuknya investasi, pemerintah juga sudah melahirkan UU Cipta Kerja. Beleid ini memangkas banyak hal khususnya terkait tumpang tindih dan jalur birokrasi perizinan yang sebelumnya panjang dan berbelit. Bahkan, telah pula didirikan Lembaga Pengelola Investasi (LPI).

Kedua instrumen itu diharapkan bisa mendorong target investasi pada 2021 yang ditetapkan sebesar Rp.900 triliun. Bila itu tercapai, pertumbuhan perekonomian domestik tahun 2021 diyakini bisa diatas 5 persen.

Bahlil Lahadalia mengungkapkan, realisasi PMA dan PMDN pada kuartal I-2021 sudah mencapai 25,66 persen dari target investasi yang dipatok BKPM tahun 2021, yakni senilai Rp.856 triliun.

Namun dibanding target baru pemerintah sebesar Rp.900 triliun, realisasinya baru mencapai 24,4 persen.

“Realisasi investasi kuartal I-2021 mencapai Rp.219,7 triliun dari target tahun ini Rp.856 triliun. Namun, Presiden Jokowi memerintahkan kami untuk menaikkan target menjadi Rp.900 triliun,” ujarnya dalam konferensi pers virtual, Senin (26/4/2021).

Berkaitan dengan target, Bahlil menilai, hal itu bukanlah pekerjaan mudah khususnya di era pandemi.

“Tapi sebagai pembantu presiden, kami harus selalu mencari cara melalui inovasi, kreativitas, dan kerja maksimal,” katanya.

Kepala BKPM menjelaskan, naiknya realisasi PMA secara signifikan menunjukkan tingginya kepercayaan internasional kepada Indonesia.

“Itu merupakan bentuk kepercayaan dunia pada Indonesia. Arti lainnya, aktivitas PMA sudah mulai normal. Mereka sudah bisa beradaptasi dengan pandemi Covid-19,” ujarnya.

Bahlil juga mengungkapkan kegembiraannya dengan mulai terjadinya pemerataan investasi, seiring masifnya pembangunan infrastruktur dalam lima tahun terakhir. Hal itu tecermin pada realisasi investasi di Pulau Jawa pada Januari-Maret 2021 sebesar Rp.105,3 triliun, yang turun 2,7 persen  (yoy). Sedangkan di sisi lain, investasi di luar Jawa naik 11,7 persen (yoy) menjadi Rp.114,4 triliun.

(Nuhman/rls)